Atasdasar itulah, langkah kita ke depan menjadi bagian yang menentukan perkembangan pendidikan di tanah air. Saudara-saudara, peserta upacara dan hadirin yang saya hormati. Bertepatan dengan 100 tahun Kebangkitan Nasional pada bulan Mei 2008, perkembangan dunia pendidikan di Indonesia mengalami dinamika seiring dengan
Lainhalnya dalam era reformasi, sebagian besar upaya pengembangan pendidikan dilakukan dengan orientasi pendekatan “dari bawah ke atas” (bottom up approach). Pendekatan bottom up harus terjadi dalam pengambilan keputusan di setiap level instansi, misalnya sekolah, Dinas Kabupaten/Kota, yayasan penyelenggara pendidikan, dan sebagainya.
38.4 Menjelaskan perkembangan politik, ekonomi, sosial budaya dan pendidikan pada masa Orde Baru dan Reformasi C. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui literatur dan website, siswa dapat membandingkan antara perkembangan politik ekonomi, sosial budaya dan pendidikan pada masa Orde Baru dan Reformasi. D. Materi Pembelajaran : 1. Sejarah
SESUAIyang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Kabupaten Batanghari 2011-2016 adalah bidang pendidikan, untuk meningkatkan dan mempersiapkan SDM yang handal agar nantinya mampu bersaing di era reformasi saat ini.. Sektor pendidikan disepakati sebagai sektor strategis dalam rangka meningkatkan mutu SDM
PerkembanganJumlah Provinsi Indonesia di Era Reformasi – Sejak tahun 1976 sampai 1998 , tidak terjadi perubahan jumlah provinsi di Indonesia. Baru kemudian setelah Era Reformasi terjadi perubahan jumlah provinsi. Tahukah kamu kapan era reformasi dimulai? Mungkin di antara kamu sudah tahu jawabannya. Era Reformasi dimulai semenjak Presiden
VIVA– Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makariem meluncurkan kurikulum merdeka. Kurikulum ini akan mulai digunakan pada tahun ajaran 2022/2023 mulai dari jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA. Langkah ini ditempuh sebagai upaya pemulihan atas ketertinggalan pembelajaran akibat wabah pandemi Covid-19 yang menyerang
zqU5a2. - Belum lama ini bangsa Indonesia merayakan hari ulang tahun kemerdekaan yang ke-75. Di dunia pendidikan tentu juga banyak apakah siswa sekolah maupun masyarakat sudah paham sejarah pendidikan di Indonesia? Bagaimana perjalanannya? Merangkum akun resmi Instagram Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Ditjen GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, Sabtu 5/9/2020, berikut ini lini masa sejarah pendidikan Indonesia. Tentu lini masa ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Baca juga Siswa, Simak Perjalanan Kurikulum di Indonesia Pendidikan prakolonial Pada model pendidikan "Guru-Kula" yang berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha, diperkirakan berlanjut pada zaman kerajaan Islam yang berkembang di lembaga-lembaga pendidikan seperti di langgar-langgar masjid pesantren Tak hanya itu saja, kedatangan Portugis, Spanyol, dan VOC juga ikut memberi warna pendidikan berdasarkan agama di Indonesia. Pendidikan zaman kolonial dan pergerakan nasional Ciri-ciri pendidikan zaman kolonial adalah dualistis pendidikan, yaitu 1. Pendidikan untuk bangsa Belanda yang dibedakan dengan pendidikan untuk kalangan Bumiputra. 2. Sistem Konkordansi, yaitu pendidikan di daerah jajahan diarahkan dan dipolakan menurut pendidikan di Sentralisasi pengelola. 4. Menghambat gerakan nasional. 5. Munculnya perguruan swasta yang militan demi perjuangan nasional kemerdekaan. Masa pendudukan militer Jepang Pada masa pendudukan tentara Jepang di Indonesia, pendidikannya adalah Kokumin Gakko atau Sekolah Rakyat Shoto Chu Gakko atau Sekolah Menengah Pertama Koto Chu Gakko atau Sekolah Menengah Tinggi Kogyo Gakko atau Sekolah Kejuruan Peserta didik pada masa itu harus membantu Jepang dalam peperangan sehingga anak-anak pribumi harus mengikuti latihan militer di sekolah. Pendidikan sebelum tahun 1950 Sidang Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat BPKNIP tanggal 25-27 Desember 1945 yang menghasilkan 10 rekomendasi untuk penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Pendidikan setelah 1950 Lahirnya UU No. 4 Tahun 1950 jo UU No. 12 tahun 1954, tentang Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah untuk seluruh Indonesia. Pendidikan di Era Orde Lama Penetapan program Panca Wardana dan Sapta Usaha Tama sebagai dasar kebijakan pendidikan nasional berdasarkan Manipol Usdek. Pendidikan di Era Orde Baru Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional lahir ketika Fuad Hasan menjabat sebagai menteri. Baca juga Orangtua, Begini Pengasuhan Positif pada Anak Usia Dini Pendidikan di Era Reformasi Di Era Reformasi yakni setelah tahun 1998, lahir kurikulum berbasis kompetensi baik tahun 2004, 2006, maupun 2013. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
0% found this document useful 0 votes839 views28 pagesDescriptionPPT Perkembangan Pendidikan Dasar Era ReformasiCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPT, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes839 views28 pagesPerkembangan Pendidikan Dasar Era ReformasiJump to Page You are on page 1of 28 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 8 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 13 to 26 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuhBagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supayaYang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Aamiin….Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Aamiin….Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Aamiin….Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin….Pada modul 3 ini berisikan tentang rangkuman perkembangan pendidikan sekolah dasar, baik di era orde baru maupun di era reformasi. selain itu, melalui artikel ini akan dirangkumkan juga tentang visi dan misi pendidikan,khususnya untuk sekolah melalui artikel ini juga kita akan mengetahui pendidikan nasional itu seperti apa, sehingga dapat menambah wawasan kita sebagai seorang pembaca maupun sebagai seorang Pendidikan Sekolah Dasar di Era Orde BaruA. Ketentuan Perundang-undangan Terkait Pendidikan SDKetentuan perundang-undangan pertama yang mengatur sistem pendidikn nasional sesuai Pasal 31 UUD 1945 adalah Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Pengajaran No. 104/Bhg O, Tanggal 1 Maret 1946 tentang pembentukan Panitia Penyelidik Pengajaran RI di bawah Ki Hajar No. 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan PKK .UU Tahun 1954 tentang Dasar-dasar Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan PKK, yang merupakan pemberlakuan UU Tahun 1950 di seluruh Presiden Tahun 1965 tentang perumusan Tujuan Pendidikan sesuai dengan Manipol-USDEKKetetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966, tentang Agama, Pendidikan dan Kebudayaan, yang mengganti rumusan Tujuan Pendidikan No. 22 Tahun 1961, khusus mengatur tentang Perguruan Tinggi, mewadahi dinamika pemikiran tentang arah dn tujuan pndidikan nasional dan No 2 Tahun 1989, aturan sistem pendidikan nasional SISDIKNAS.B. Berbagai Kebijakan Strategis Dan Atau Tentang Pendidikan SDStrategic policy atau kebijakan strategi artinya kebijakan atau keputusan manajemen/politik yang bersifat mendasar dan menyeluruh dari sebuah organisasi, dalam hal ini negara yang merupakan organisasi tertinggi yang memiliki kekuatan dan alat-alat untuk memaksa strategi bersifat nasional yang mencakup seluruh sektor kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan, dan agama. C. Isi dan Proses Pendidikan SDSecara singkat isi dan proses pendidikan mencakup kurikulum dan perangkat pendidikan lainnya serta pengelolaan pendidikan secara keseluruhan. Dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993 ditetapkan Kurikulum Pendidikan Dasar yang mencakup 10 mapel PPKn, Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Kerajinan Tangan dan Kesenian, PJOK, Bahasa Inggris, dan Muatan Lokal. Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan UU No. 2 Tahun 1989 dikenal sebagai Sistem Pendidikan yang sangat SentralistikPerkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era ReformasiKetentuan Perundang-undanganTerkait Pendidikan SDKetentuan perundang-undangan yang mengatur Sistem Pendidikan Nasional pada Era Reformasi adalah Pasal 31 UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen yang terjabar atasUU tentang SISDIKNAS yang mengatur pendidikan nasional sampai dengan tahun 2003UU tentang SISDIKNAS yang mengatur pendidikan nasional dari tahun 2003 sampai dengan saat ini PPRI tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai salah satu ketentuan perundang-undangan Berbagai Kebijakan Strategis Terkait dan atau Tentang Pendidikan SD dalam Konteks Pembangunan Pendidikan prioritas yang terkait pendidikan SD adalah sebagai Wajar Dikdas 9 tahunPenyelenggaraan Pendidikan nonformal yang bermutuPengembangan kurikulum SD yang disesuaikan dengan IPTEKPengembangan pendidikan Kewarganegaraan, multikultural, budi pekerti dan lingkungan hidupPenyediaan pendidik yang profesionalPenyediaan sarana dan prasarana yang memadaiMeningkatkan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi pendidikMengembangkan TIKMengembangkan sistem evaluasi, akreditasi dan sertifikasi Menyempurnakan manajemen pendidikanMeningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikanMenata sistem pembiayaan pendidikanPeningkatan anggaran pendidikan hingga 20% dari APBN dan APBDMeningkatkan penelitian dan pengembangan untuk mendukung pelaksanaan Wajar Dikdas 9 Mengapa diperlukan Standar Nasional Pendidikan Sebagai sarana penjaminan mutu pendidikan nasional, yang pengembangan dan pemantauannya dilakukan oleh Badan Standarisasi Nasional Pendidikan sehingga diperlukan Standar Nasional Pendidikan yang mencakup SKLStandar isiStandar prosesStandar penilaian Standar pendidik dan tenaga kependidikanStandar pendanaanStandar pengelolaan dan pengawasanStandar sarana prasarana. C. Bagaimana Visi dan Missi Pendidkan Nasional Visi Pendidikan Nasional “ Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zamn yang selalu berubah”.Misi Pendidikan Nasional adalah sebagai berikutMengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat IndonesiaMembantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajarMeningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoralMeningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahun, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan globalMemberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks NKRID. Apakah Esensi dari Sisdiknas TersebutPasal 1 UU Sisdiknas 20/2003 yang mengartikan pendidikan sebagai “ Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mampu secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”E. Bagaimana Hak dan Kewajiban Warga Negara Orang Tua, masyarakat dan PemerintahProses pencerdasan warga negara dilaksanakn melalui sistem pendidikan yang dijamin secara konstitusional sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 5 UU Sisdiknas 20/2003 sebagai warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/ sosial berhak memperoleh pendidikan negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang tepencil berhak memperoleh pendidikan layanan negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak untuk memperoleh pendidikan warga negara berhak mendapat kesempatan kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang Bagaimana Kelembagaan Sistem Pendidikan NasioanalPendidikan nasional diselenggarakan dalam suatu struktur pendidikan yang bersifat nasional-sistematik, yang tercakup dalam suatu jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal, jenjang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi, dan jenis pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. G. Isi dan Proses Pendidikan SDIsi dan proses pendidikan mencakup kurikulum dan perangkat pendidikan lainnya serta pengelolaan pendidikan secara keseluruhan. Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari kerangka dasar kurikulum, dikemukakan beberapa prinsip pengembangan tersebut dikemukankan sebagai pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannyaBeragam dan juga terpaduTanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi, dan seniRelevan dengan kebutuhan kehidupanMenyeluruh dan berkesinambunganBelajar sepanjang hayatSeimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan Demikianlah rangkuman pada modul 3 perspektif pembelajaran di SD tentang Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar. semoga artikel sederhana ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian dimana pun berada, dan mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan atau ada kalimat yang sulit untuk dipahami.
- Pendidikan di Indonesia telah ada sejak tahun 1901, zaman Belanda menduduki Indonesia. Saat itu, Belanda mendirikan sekolah-sekolah di Indonesia untuk kalangan pribumi. Tujuannya adalah sebagai bentuk upaya dari kebijakan Politik Etis yang mereka terapkan. Namun, seiring berjalannya waktu, sistem pendidikan di Indonesia sudah mulai berkembang, terlepas dari campur tangan Belanda. Baca juga Keruntuhan Hindia Belanda 1940-1942 Sejarah mulainya pendidikan formal Tahun 1901, Belanda mulai memperkenalkan sistem pendidikan formal bagi penduduk Hindia Belanda Indonesia. Namun pendidikan formal dibagi berdasarkan kelas sosial dan keturunan. Baru anak pejabat dan bangsawan pribumi yang bisa mengenyam pendidikan formal. Sistem yang mereka perkenalkan yaitu dengan tingkatan sebagai berikut Europeesche Lagere School, sekolah dasar bagi orang Eropa Hollandsch Inlandsche School HIS, sekolah dasar bagi pribumi Meer Uitgebreid Lager Onderwijs MULO, sekolah menengah pertama Algemeene Middelbare School AMS, sekolah menengah atas Lalu, sejak tahun 1930-an, pendidikan formal ini mulai dikenal hampir di semua provinsi di Indonesia. Namun kondisi ini berubah ketika Jepang datang. Di masa pendudukan Jepang 1942-1945, sistem ini digantikan. Pertama, bahasa Indonesia dijadikan bahasa resmi pengantar pendidikan menggantikan bahasa Belanda. Kedua, sistem pendidikan diintegrasikan. Pendidikan berdasarkan kelas sosial yang sebelumnya berlaku di era Hindia Belanda, dihapuskan. Ketiga, masa belajar diubah. Setelah sekolah dasar enam tahun kokumin gakko, ada sekolah menengah pertama tiga tahun dan sekolah menengah tinggi tiga tahun. Namun pendidikan di masa Jepang jauh lebih buruk dibanding di masa kolonial Hindia Belanda. Banyak tenaga pendidik dan pelajar dialihkan untuk membantu keperluan perang Jepang. Pada tahun ajaran 1940/1941 atau ketika Indonesia masih dijajah Belanda, jumlah sekolah dasar Namun di akhir pendudukan Jepang 1944/1945, jumlah sekolah dasar menjadi Selain itu, orientasi pendidikan juga sangat mengacu pada Jepang. Doktrin yang diberikan Jepang kepada para pengajar adalah Hakko Ichiu yang artinya Delapan Benang di Bawah Satu Atap. Hakko Ichiu adalah ambisi Jepang untuk menyatukan Asia Timur Raya termasuk Asia Tenggara dalam satu kepemimpinan, yakni di bawah Kaisar Jepang. Baca juga Ksatrian Instituut Awal Mula dan Perkembangannya Perkembangan Setelah kemerdekaan Indonesia, tahun 1947, dibentuk Panitia Penyelidik Pengajaran Republik Indonesia yang beranggotakan 52 orang. Panitia ini bertugas untuk meninjau masalah pendidikan dan pengajaran kanak-kanak dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Selain itu, hal lain yang juga menjadi perhatian panitia ini adalah terkait rencana pelajaran, organisasi pemeliharaan isi pendidikan dan pengajaran. Setelah beberapa bulan bekerja, panitia ini mengusulkan beberapa pokok saran kepada pemerintah, yaitu Pedoman pendidikan dan pengajaran harus diubah secara mendasar Khusus mengenai pengajaran diharapkan agar bisa mendapat tempat yang teratur dan seksama Mengenai pengajaran tinggi disarankan agar diadakan seluas-luasnya Disarankan agar diusahakan pengiriman pelajar-pelajar ke luar negeri Kewajiban bersekolah, panitia menyarankan agar wajib sekolah dilaksanakan secara bertahap, sesingkat-singkatnya 10 tahun. Setelah pemerintah menerima saran-saran tersebut, disusunlah struktur dan sistem pendidikan baru. Tujuannya adalah untuk mendidik anak-anak menjadi warga negara yang berguna, yang diharapkan kelak dapat memberikan pengetahuannya kepada negara. Dasar-dasar pendidikan menganut prinsip demokrasi, kemerdekaan, dan keadilan sosial. Baca juga Petisi Sutardjo Latar Belakang, Isi, Reaksi, dan Penolakan Tingkatan Setelah sistem pendidikan baru terbentuk, terdapat empat tingkatan yang diberikan. Empat tingkatan tersebut adalah Pendidikan rendah Pendidikan menengah pertama Pendidikan Menengah Atas Pendidikan tinggi Pada pendidikan rendah, para murid akan diajarkan dasar-dasar pelajaran membaca, menulis dan pendidikan menengah pertama dan atas, mereka akan mendapat pendidikan khusus pada kelas terakhir guna mempersiapkan pendidikan perguruan tinggi. Dilihat dari tingkatannya, lama pendidikan yang akan ditempuh adalah Sekolah rakyat dasar enam tahun Sekolah lanjutan, tiga hingga enam tahun Sekolah industri, tiga hingga enam tahun Perguruan tinggi, empat hingga enam tahun Baca juga Usaha-Usaha Menembus Blokade Ekonomi Kurikulum Kurikulum telah diterapkan di Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda dan Jeapng sebelum kemerdekaan Indonesia. Namun, setelah Indonesia merdeka, kurikulum di Indonesia telah berubah beberapa kali di masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi. Orde Lama Pada masa Orde Lama, kurikulu di Indonesia mengalami tiga kali perubahan. Periode pertama, penetapan kurikulum ditetapkan tahu 1947, berlaku hingga tahun 1949. Periode kedua, diterapkan pada 1952 hingga 1960. Periode ketiga, kurikulum ditetapkan pada 1960 hingga 1964. Pada masa Orde Lama, kurikulum bertujuan untuk menetapkan karakter kebangsaan yang disertai dengan tujuan politik penguatan ideologi kekuasaan Soekarno. Orde Baru Kemudian, untuk masa Orde Baru, tujuan kurikulum adalah untuk memperkuat ideologi Pancasila dan pembangunan negara. Pada masa ini, telah terjadi empat kali pergantian kebijakan kurikulum. Secara berurutan, nama kurikulumnya adalah Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, dan Kurikulum 1994. Reformasi Setelah kurikulum masa Orde Baru berakhir, di masa Reformasi telah terjadi pergantian kurikulum sebanyak tiga kali. Kurikulum B2004, Kurikulum 2006, dan Kurikulum 2013. Baca juga Pertempuran Krueng Pandjo Latar Belakang dan Pertempurannya Jenjang Terbaru Prasekolah Bagi anak-anak yang berusia tiga tahun, mereka sudah dapat memasuki taman kanak-kanak. Meskipun pendidikan ini tidak wajib bagi warga negara Indonesia, tetapi tujuan pokoknya adalah untuk mempersiapkan anak didik masuk sekolah dasar. Sekolah Dasar Bagi anak-anak yang berusia 6-11 tahun, sudah dapat memasuki sekolah dasar atau SD. Untuk tingkat pendidikan ini, wajib dilakukan bagi seluruh warga negara Indonesia. Pada tingkat sekolah dasar, para murid harus belajar selama enam tahun. Sekolah Menengah Pertama Setelah tamat dari SD, anak-anak harus melanjutkan sekolahnya di Sekolah Menengah Pertama SMP. Mereka akan belajar selama tiga tahun pada tingkatan ini sebelum melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah atas SMA. Sekolah Menengah Atas Di Indonesia, untuk tingkatan ini terdapat tiga jenis sekolah, yaitu sekolah menengah atas SMA, sekolah menengah kejuruan SMK, dan Madrasah Aliyah MA. Para murid akan belajar selama tiga tahun di SMA sebelum lanjut ke perguruan tinggi. Namun, bagi murid yang sekolah di SMK, setelah lulus, mereka dapat langsung masuk ke dunia kerja tanpa perlu meneruskan ke pendidikan selanjutnya. Perguruan Tinggi Setelah tamat SMA atau MA, para siswa dapat lanjut ke perguruan tinggi. Perguruan tinggi dibagi dua kategori, yaitu negeri dan swasta. Kedua jenis ini dipandu oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Ketika melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, anak-anak akan mendapat beberapa tingkatan gelar. Gelar tersebut yaitu Diploma 3 D3, Diploma 4 D4, Strata 1 S1, Strata 2 S2, dan Strata 3 S3. Referensi Notosusanto, Nugroho dan Marwati Djoened Poesponegoro. 2019. Sejarah Nasional Indonesia VI Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia 1942-1998. Jakarta Balai Pustaka. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
SOAL 1. Mengapa pendidik yang berkarakter kuat dan cerdas diperlukan dalam situasi dan kondisi bangsa yang masih dilanda krisis multidimensi dan bagaimana caranya menjadi pendidik yang berkarakter? Jawaban Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat. Pendidikan karakter juga berarti merupakan usaha sungguh-sungguh, sistematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Guru yang berkarakter akan berusaha menciptkan iklim belajar yang efektif dan menyenangkan, dengan kreativitas metode pembelajaran, untuk mengurangi kejenuhan dan menyesuaikan dengan konteks pembelajaran sehingga tumbuh kegairahan dan motivasi instrinsik dan karakter positif yang ditunjukkan guru, diharapkan pelanggaran disipilin berkurang; siswa berperilaku wajar, percaya diri, dan tidak sombong; dan persaingan sehat antarsiswa, kelas, dan guru tumbuh di lingkungan sekolah atau lembaga pendidikan. Itulah pentingnya guru berkarakter bagi pembentukan karakter generasi muda.
perkembangan pendidikan sd di era reformasi