Thispage was exported from - Karya Tulis Ilmiah Export date: Sun Sep 3 3:06:01 2017 / +0000 GMT PANDUAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA LINK DOWNLOAD [50.88 KB] PANDUAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA BAB I PENDAHULUAN A
KELUARGA(PPK) By adminFeb 4, 201507.PPK - Pendidikan Pasien dan Keluarga, Panduan. 1. Pendahuluan. Pendidikan pasien dan keluarga di Rumah Sakit khususnya untuk individuindividu yang sedang memerlukan pengobatan dan atau perawatan. Buku Panduan Pendidikan Pasien New. Diunggah oleh. Budiyanto Gouw Dokter. SPO Assesment Pasien. Diunggah oleh
BUKUPANDUAN PENDIDIKAN - Fakultas Ilmu Keperawatan Dr. Enie Novieastari, SKp. 8th, 2022 PANDUAN KREDENSIALDAN REKREDENSIAL KEPERAWATAN Memberikan Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Kepada Pasien Sesuai Denganstandarprofesi. BUKU PANDUAN PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN KELUARGA Judul : Buku Panduan Profesi Ners Stase Keperawatan
Bukupanduan-pendidikan-pasien (1) cookies to personalize content, tailor ads and improve the user experience. Standar PPK 4 Pendidikan pasien dan keluarga termasuk topik berikut ini, terkait dengan pelayanan pasien : penggunaan obat yang aman, penggunaan peralatan medis yang aman, potensi interaksi antara obat dengan
Jikadi Sekolah SMA/MA Anda sedang membutuhkan buku-buku tentang Panduan Pendidik dan Pendidikan untuk koleksi perpustakaan dan bahan bacaan, jangan ragu untuk segera menghubungi kami. Kami memiliki koleksi buku-buku antara lain: 1 100 MASALAH PEMBELAJARAN : Identifikasi dan Solusi Masalah Teknis Pengelolaan Pembelajaran di Kelas. 3 19 KIAT
Bukupanduan praktik profesi ini disusun dengan tujuan agar mahasiswa dapat memperoleh gambaran umum dan menjadikan panduan untuk pelaksanaan praktik keperawatan komunitas dan keperawatan keluarga. Buku panduan ini berisi tentang informasi umum, tujuan, kompetensi, proses bimbingan, proses pelaksanaan praktik, dan evaluasi.
F68XzX. This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah Export date Sun Sep 3 30601 2017 / +0000 GMT PANDUAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA LINK DOWNLOAD [ KB] PANDUAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA BAB I PENDAHULUAN A. FALSAFAH PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA Pendidikan pasien dan keluarga membantu pasien berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang asuhan yang diterimanya. Pendidikan diberikan ketika pasien berinteraksi dengan dokter atau perawatnya. Demikian juga petugas kesehatan lainnya memberikan pendidikan secara spesifik. B. PENGERTIAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA Pendidikan pasien dan keluarga adalah pengetahuan yang diperlukan oleh pasien dan keluarga selama proses asuhan maupun pengetahuan yang dibutuhkan setelah pasien dipulangkan ke pelayanan kesehatan lain atau ke rumah. Pendidikan pasien dapat mencakup informasi sumber-sumber di komunitas untuk tambahan pelayanan dan tindak lanjut pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana akses ke pelayanan emergensi bila dibutuhkan. Pendidikan yang efektif dalam suatu rumah sakit hendaknya menggunakan audiovisual serta berbagai pembelajaran jarak jauh dan berbagai teknik pendidikan yang lain. C. MAKSUD DAN TUJUAN Rumah sakit mendidik pasien dan keluarganya sehingga mereka mendapat pengetahuan dan ketrampilan untuk berpartisipasi dalam proses dan pengambilan keputusan asuhan pasien Pendidikan berfokus pada pengetahuan dan ketrampilan spesifik yang dibutuhkan pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan, berpartisipasi dalam asuhan dan asuhan berkelanjutan di rumah Rumah sakit secara rutin memberikan pendidikan pada area yang berisiko tinggi bagi pasien Pasien dan keluarga didorong untuk berpartisipasi dalam proses pelayanan dengan memberi kesempatan untuk memberi pendapat dan mengajukan pertanyaan kepada staf untuk meyakinkan pemahaman yang benar dan mengantisipasi partisipasi. Dalam pemberian pendidikan kepada pasien, seluruh tenaga kesehatan profesional yang memberi asuhan memahami kontribusinya satu dan lain, sehingga diperlukan kolaborasi anar tenaga profesional tersebut. D. STANDAR PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA a. Standar PPK 1 Rumah sakit menyediakan pendidikan untuk menunjang partisipasi pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan dan proses pelayanan. Memenuhi standar PPK 1, RSUD Banyumas membentuk Team Pendidikan Pasien dan keluarga Team PPK yang bertanggung jawab kepada Direktur RSUD Banyumas. Team PPK terdiri dari seluruh dokter, perwakilan perawat per ruang, perwakilan rehabilitasi medis, perwakilan ahli gizi dan perwakilan farmasi/apoteker. Pengorganisasian Team PPK dipimpin oleh satu orang ketua, satu orang wakil ketua dan seorang sekretaris. Team PPK mengorganisasikan kegiatannya dengan membuat program kerja, kerangka acuan, pedoman teknis dan fasilitas yang diperlukan. b. Standar PPK 2 Dilakukan asesmen kebutuhan pendidikan masing-masing pasien dan dicatat di rekam medis. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS ASSESMENT PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA Jl. Rumah Sakit Banyumas No. Dokumen 04/05/198/IK/2009 No. Revisi Halaman PROSEDUR TETAP 2 JANUARI 2012 DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSUD BANYUMAS dr. GEMPOL SUWANDONO, MM Pembina Utama Muda NIP. Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from Page 1/6 This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah Export date Sun Sep 3 30601 2017 / +0000 GMT I. PENGERTIAN Pengkajian yang dilakukan oleh staf rumah sakit untuk mengidentifikasi kebutuhan pengetahuan masing-masing pasien dan keluarganya. II. TUJUAN 1. Mengidentifikasi ketrampilan dan pengetahuan yang merupakan kekuatan dan kelemahan pasien 2. Sebagai dasar dalam membuat perencanaan pendidikan pasien 3. Agar semua petugas yang ada di rumah sakit dapat berpartisipasi dalam proses pendidikan III. KEBIJAKAN 1. Semua pasien yang masuk ke rumah sakit dilakukan assesment tentang kebutuhan pendidikan 2. Hasil pengkajian pendidikan pasien dicatat dalam rekam medik 3. Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan tentang kondisi kesehatan dan diagnosa penyakit 4. Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan tentang keamanan dan efektifitas penggunaan peralatan medis 5. Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan tentang manajemen nyeri 6. Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan tentang diet dan nutrisi yang memadai 7. Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan tentang teknik rehabilitasi 8. Setelah mendapatkan pendidikan pasien dilakukan verifikasi bahwa pasien telah menerima dan memahami pendidikan yang diberikan. IV. UNIT TERKAIT Rawat Inap PENGKAJIAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN PASIEN NAMA UMUR JENIS KEL RUANG NO RM Banyumas, ......................................2012 Educator ..................................... c. Standar PPK 3 Pendidikan dan pelatihan membantu pemenuhan kebutuhan kesehatan berkelanjutan dari pasien Pasien sering membutuhkan pelayanan tindak lanjut guna memenuhi kebutuhan kesehatan berkelanjutan atau untuk mencapai sasaran kesehatan mereka. Maka RSUD Banyumas memfasilitasi kebutuhan pasien tersebut dengan mengadakan pendidikan dan pengarahan kepada mereka untuk terlibat dalam klub maupun jejaring rumah sakit diantaranya ? Klub Stroke ? Klub DM ? Klub Kesehatan Jiwa ? Jejaring TB DOTS ? Jejaring PONEK d. Standar PPK 4 Pendidikan pasien dan keluarga termasuk topik berikut ini, terkait dengan pelayanan pasien penggunaan obat yang aman, penggunaan peralatan medis yang aman, potensi interaksi antara obat dengan makanan, pedoman nutrisi, manajemen nyeri dan teknik rehabilitasi RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS PENDIDIKAN KESEHATAN PENGOBATAN Jl. Rumah Sakit Banyumas No. Dokumen ......../IK/2012 No. Revisi Halaman PROSEDUR TETAP DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU BANYUMAS dr. GEMPOL SUWANDONO, MM Pembina Utama Muda NIP. 19620831 198901 1 002 I. PENGERTIAN Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan memonitor efek dari pengobatan II. TUJUAN Mencegah terjadinya kesalahan obat Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from Page 2/6 This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah Export date Sun Sep 3 30601 2017 / +0000 GMT Menjaga keamanan pemakaian obat III. KEBIJAKAN Dilakukan pada semua pasien yang mendapatkan pengobatan IV. PROSEDUR 1. Berikan penjelasan kepada pasien untuk mengenali perbedaan karakteristik dari pengobatan dengan tepat 2. Berikan informasi tentang nama generik dan merk dagang setiap obat 3. Berikan penjelasan tentang tujuan dan aksi setiap obat 4. Berikan penjelasan kepada pasien tentang dosis, lokasi dan lama pemberian setiap obat 5. Berikan penjelasan kepada pasien tentang penggunaan obat yang tepat 6. Evaluasi kemampuan pasien dalam melakukan pengobatan 7. Instruksikan pasien untuk mengikuti prosedur sebelum pengobatan dengan tepat 8. Berikan penjelasan tentang apa yang harus dilakukan jika dosis obat hilang 9. Berikan penjelasan kepada pasien tenang kriteria memilih obat pengganti, dosis dan waktu dengan benar 10. Berikan penjelasan kepada pasien akibat yang akan terjadi jika mengehentikan pengobatan 11. Berikan penjelasan kepada pasien tentang efek samping yang mungkin ada dari masing-masing obat 12. Berikan penjelasan tentang tanda dan gejala jika dosis berlebih ataupun kurang 13. Berikan penjelasan tentang interaksi obat dan makanan yang mungkin terjadi 14. Berikan penjelasan tentang bagaimana cara menyimpan obat dengan tepat 15. Berikan penjelasan tentang perawatan alat bantu yang digunakan dalam pemberian obat 16. Berikan penjelasan tentang cara membuang jarum dan syringe dengan benar di rumah 17. Peringatkan pasien tentang bahaya menggunkan obat kadaluarsa 18. Peringatkan pasien untuk tidak memberikan obat yang diresepkan kepada orang lain 19. Berikan informasi tentang penggantian obat 20. Berikan penguatan terhadap informasi yang diberikan anggota tim kesehatan lain 21. Libatkan keluarga / orang terdekat V. UNIT TERKAIT ? Instalasi Rawat Inap ? Instalasi Rawat Jalan ? ICU ? IGD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS PENDIDIKAN KESEHATAN PENGGUNAAN PERALATAN MEDIS Jl. Rumah Sakit Banyumas No. Dokumen ......../IK/2012 No. Revisi Halaman PROSEDUR TETAP DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU BANYUMAS dr. GEMPOL SUWANDONO, MM Pembina Utama Muda NIP. 19620831 198901 1 002 I. PENGERTIAN Menyiapkan pasien untuk menggunakan peralatan medis secara aman II. TUJUAN ? Mencegah terjadinya kesalahan penggunaan peralatan medis ? Menjaga keamanan dan keselamatan dalam penggunaan peralatan medis III. KEBIJAKAN Dilakukan pada semua pasien yang menggunakan peralatan medis IV. PROSEDUR 1. Berikan informasi tentang peralatan medis yang digunakan 2. Berikan penjelasan tentang tujuan penggunaan peralatan medis 3. Berikan penjelasan kepada pasien tentang bagaimana penggunaan peralatan medis yang tepat 4. Evaluasi kemampuan pasien dalam menggunakan peralatan medis tersebut 5. Berikan pejelasan kepada pasien akibat yang akan terjadi jika mengehentikan pengunaan peralatan medis sebelum selesai program 6. Berikan penjelasan kepada pasien tentang efek samping yang mungkin ada dari pemakaian peralatan medis 7. Berikan penguatan terhadap informasi yang diberikan anggota tim kesehatan lain 8. Libatkan keluarga/orang terdekat V. UNIT TERKAIT ? Instalasi Rawat Inap Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from Page 3/6 This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah Export date Sun Sep 3 30601 2017 / +0000 GMT ? Instalasi Rawat Jalan ? ICU ? IGD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS PENDIDIKAN KESEHATAN DIET Jl. Rumah Sakit Banyumas No. Dokumen ......../IK/2012 No. Revisi Halaman PROSEDUR TETAP DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU BANYUMAS dr. GEMPOL SUWANDONO, MM Pembina Utama Muda NIP. 19620831 198901 1 002 I. PENGERTIAN Menyiapkan pasien untuk mengikuti diet yang dianjurkan dengan benar II. TUJUAN Menyiapkan pasien agar mau bekerja sama dalam program diet yang ditetapkan III. KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang diprogram diet IV. PROSEDUR 1. Kaji pengetahuan pasien saat ini tentang diet yang dianjurkan 2. Tentukan persepsi pasien tentang diet dan harapan tentang tingkat pemenuhan diet 3. Berikan penjelasan tentang diet yang ditentukan 4. Jelaskan tujuan diet 5. Berikan penjelasn tentang berapa lama diet harus dilakukan 6. Berikan penjelasan kepada pasien tentang bagaimana membuat agenda makan secara tepat 7. Instruksikan pasien untuk mengikuti diet yang dianjurkan dan menghindari makanan yang merupakan pantangan 8. Berikan penjelasan tentang interaksi obat dan makanan yang mungkin terjadi 9. Bantu pasien untuk mengakomodasi pilihan makanan dalam diet yang ditentukan 10. Bantu pasien dalam melakukan penggantian bahan makanan untuk mendapatkan resep favorit sesuai dengan diet yang dianjurkan 11. Berikan penjelasan kepada pasien cara membaca label makanan dan memilih makanan dengan tepat 12. Observasi kemampuan pasien memilih makanan sesuai dengan diet yang telah ditentukan 13. Berikan penjelasan tentang bagaimana cara mendapatkan waktu makan yang sesuai 14. Berikan secara tertulis waktu makan pasien 15. Rekomendasikan buku masak yang mencantumkan resep sesuai dengan diet 16. Berikan penguatan terhadap informasi yang diberikan oleh tim kesehatan lain 17. Rujuk pasien ke ahli gizi 18. Libatkan keluarga klien V. UNIT TERKAIT ? Instalasi Rawat Inap ? ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS PENDIDIKAN KESEHATAN MANAJEMEN NYERI Jl. Rumah Sakit Banyumas No. Dokumen ......../IK/2012 No. Revisi Halaman PROSEDUR TETAP 23 FEB 2012 DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSU BANYUMAS dr. GEMPOL SUWANDONO, MM Pembina Utama Muda NIP. 19620831 198901 1 002 I. PENGERTIAN Menyiapkan pasien dan keluarga tentang strategi mengurangi nyeri atau menurunkan nyeri ke level kenyamanan yang diterima oleh pasien II. TUJUAN Memfasilitasi pasien untuk tindakan pengurangan nyeri Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from Page 4/6 This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah Export date Sun Sep 3 30601 2017 / +0000 GMT III. KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang mengalami nyeri IV. PROSEDUR 1. Lakukan pengkajian yang komprehensif tentang nyeri, termasuk lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, atau beratnya nyeri dan faktor presipitasi 2. Amati perlakuan non verbal yang menunjukkan ketidaknyamanan, khususnya ketidakmampuan komunikasi efektif 3. Pastikan pasien menerima analgesik yang tepat 4. Gunakan strategi komunikasi terapeutik yang dapat diterima tentang pengalaman nyeri dan merasa menerima respon pasien terhadap nyeri 5. Identifikasi dampak pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup 6. Evaluasi pasca mengalami nyeri termasuk riwayat individu dan keluarga mengalami nyeri kronik atau yang menimbulkan ketidakmampuan 7. Evaluasi bersama klien tentang efektifitas pengukuran kontrol paska nyeri yang dapat digunakan 8. Bantu pasien dan keluarga untuk memperoleh dukungan 9. Bersama keluarga mengidentifikasi kebutuhan untuk mengkaji kenyamanan pasien dan merencanakan monitoring tindakan 10. Beri informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama berakhir, antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur 11. Ajarkan kepada pasien untuk mengontrol faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien mengalami ketidaknyamanan misal temperature ruangan, cahaya, kebisingan 12. Mengajarkan pada pasien bagaimana mengurangi atau menghilangkan faktor yang menjadi presipitasi atau meningkatkan pengalaman nyeri misal ketakutan, kelemahan, monoton, dan rendahnya pengetahuan 13. Pilih dan implementasikan berbagai pengukuran misal farmakologi, nonfarmakologi, dan interpersonal untuk memfasilitasi penurun nyeri 14. Mengajarkan kepada pasien untuk mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri ketika memilih strategi penurun nyeri 15. Anjurkan pasien untuk memantau nyerinya sendiri dan intervensi segera 16. Ajarkan teknik penggunaan nonfarmakologi misal biofeedback, TENS, hypnosis, relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, terapi bermain, terapi aktivitas, acupressure, terapi dingin/panas, dan pijatan 17. Jelaskan tentang penggunaan analgetik untuk penurun nyeri yang optimal 18. Gunakan pengukuran control nyeri sebelum nyeri meningkat 19. Lakukan verifikasi tingkat ketidaknyamanan dengan pasien, catat perubahan pada rekam medik. 20. Evaluasi keefektifan pengukuran kontrol nyeri yang dilakukan dengan pengkajian terus-menerus terhadap pengalaman nyeri 21. Modifikasi pengukuran kontrol nyeri pada respon pasien 22. Dorong istirahat yang adekuat/tidur untuk memfasilitasi penurunan nyeri 23. Anjurkan pasien untuk mendiskusikan pengalaman nyeri, sesuai keperluan 24. Beri informasi yang akurat untuk mendukung pengetahuan keluarga dan respon untuk pengalaman nyeri 25. Melibatkan keluarga dalam modalitas penurun nyeri, jika mungkin 26. Pantau kepuasan pasien dengan manajemen nyeri pada rentang spesifik V. UNIT TERKAIT ? Instalasi Rawat Inap ? ICU e. Standar PPK 5 Metode pendidikan mempertimbangkan nilai-nilai dan pilihan pasien dan keluarga, dan memperkenankan interaksi yang memadai antara pasien, keluarga dan staf agar pembelajaran dapat dilaksanakan Pembelajaran akan terlaksana apabila memperhatikan metode yang digunakan untuk mendidik pasien dan keluarga. Rumah sakit menyediakan media sebagai pembelajaran pasien dan keluarga seperti leaflet, LCD, notebook, alat peraga pendidikan, sound system dll. Setelah pendidikan pasien dan keluarga dilakukan, perlu dilakukan verifikasi untuk memastikan pasien dan keluarga menerima dan memahami pendidikan yang diberikan. Instrumen Ceklist Verifikasi Pengetahuan Pasien Petunjuk Penggunaan Cheklist Verifikasi Pengetahuan Pasien 1. Format diisi dengan lengkap 2. Ketercapaian diberi tanda ? Nama Educator Tanggal Verifikasi Nama Pasien / Umur / Ruang Tempat Verifikasi Selama Verifikasi, apakah pasien melakukan Ketercapaian Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from Page 5/6 This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah Export date Sun Sep 3 30601 2017 / +0000 GMT No Keterampilan Indikator Ketercapaian Ya Tidak 1 Bentuk-bentuk pendidikan kesehatan disebutkan Menyampaikan hak pasien, manajemen nyeri, pendidikan pre operasi, pengobatan, rehabilitasi, nutrisi, proses penyakit 2 Manfaat pendidikan kesehatan diidentifikasi / dijelaskan Menjelaskan manfaat manajemen nyeri, pengetahuan proses penyakit, pengobatan, manajemen 3 Pemberian tindakan yang selalu disertai pendidikan kesehatan dilakukan. Mengungkapkan berbagai pendidikan kesehatan yang didapatkan setiap akan dilakukan tindakan 4 Perubahan sikap tentang pendidikan kesehatan Pasien menunjukan sikap koperatif dalam perawatan Demonstrasi yang ditunjukan oleh pasien ? Memahami & Menerima ? Belum memahami & Menerima Tanda Tangan Pasien ....................................... Tanggal .............................................................. Tanda Tangan Educator ................................... Tanggal .............................................................. f. Standar PPK 6 Tenaga kesehatan profesional yang memberi pelayanan pasien berkolaborasi dalam memberikan pendidikan RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA Jl. Rumah Sakit No. 1 Banyumas No. Dokumen No. Revisi Halaman KEBIJAKAN 23 FEB 2012 DITETAPKAN OLEH DIREKTUR RSUD BANYUMAS dr. GEMPOL SUWANDONO, MM Pembina Utama Muda NIP. I. PENGERTIAN Rumah sakit menyediakan pendidikan untuk menunjang partisipasi pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan dan proses pelayanan. II. TUJUAN Mengatur sistem pendidikan yang diberikan kepada pasien dan keluarga oleh berbagai macam profesi yang ada di rumah sakit. III. KEBIJAKAN 9. Rumah sakit membentuk Team Pendidikan Pasien dan Keluarga Team PPK. 10. Team PPK terdiri dari semua unsur profesi yang ada di rumah sakit, sedikitnya terdiri dari dokter, perawat, apoteker, ahli gizi dan rehabilitasi medik. 11. Team PPK membuat program kerja. 12. Dalam memberikan pendidikan, team bekerja secara kolaboratif 13. Anggota PPK memiliki pengetahuan yang cukup tentang materi pendidikan yang diberkan. 14. Team PPK menyediakan waktu yang adekuat dalam memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga. 15. Anggota team PPK memiliki kemampuan komunikasi yang baik. IV. UNIT TERKAIT Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from Page 6/6
0% found this document useful 0 votes55 views9 pagesOriginal Titlecontoh PANDUAN PENDIDIKAN PASIEN DAN © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes55 views9 pagesContoh PANDUAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGAOriginal Titlecontoh PANDUAN PENDIDIKAN PASIEN DAN to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Panduan Program Pendidikan Pasien Dan Keluarga ... Pendidikan pasien dan keluarga di Rumah Sakit khususnya untuk individu- individu yang sedang memerlukan pengobatan dan atau ...baik pasien rawat jalan maupun keluarga pasien ... 5 BUKU PANDUAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI ... Penilaian dilakukan oleh preceptor / pembimbing klinik di setiap tempat pelaksanaan profesi keperawatan, baik di Rumah Sakit, Puskesmas, maupun di komunitas yang digunakan sebagai tempat praktek profesi Prodi Keperawatan ... 26 Buku Panduan Pendidikan Pasien ... Pendidikan pasien dan keluarga termasuk topik berikut ini, terkait dengan pelayanan pasien penggunaan obat yang aman, penggunaan peralatan medis yang aman, potensi interaksi antara obat ... 14 Buku Panduan Pendidikan Pasien ... memberikan pendidikan pada area yang berisiko tinggi bagi pasien Pasien dan keluarga didorong untuk berpartisipasi dalam proses pelayanan dengan memberi kesempatan untuk memberi pendapat dan ... 17 Pedoman Pendidikan Pasien & Keluarga ... buku panduan pendidikan pasien dan keluarga ini diharapkan pasien dan keluarganya mendapatkan pendidikan / edukasi yang balk tentang kesehatan nya sesuai dengan kebutuhan ... 40 buku panduan pendidikan pasien ... Pendidikan pasien dan keluarga adalah pengetahuan yang diperlukan oleh pasien dan keluarga selama proses asuhan maupun pengetahuan yang dibutuhkan setelah pasien dipulangkan ke ... 16 PANDUAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA ... Bersama keluarga mengidentifikasi kebutuhan untuk mengkaji kenyamanan pasien dan merencanakan monitoring tindakan ...kepada pasien untuk mengontrol faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon ... 6 Panduan Hak Dan Kewajiban Pasien Dan Keluarga ... lulusan pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi baik di dalam maupun di spesialis lulusan pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui Pemerintah Republik ... 8 PANDUAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI MAGISTER IMUNOLOGI ... Diskusi adalah salah satu bentuk lain dari strategi pembelajaran yang diterapkan dalam program studi ini. Lebih jauh lagi, mahasiswa S2 yang terdaftar di program ini meliputi lulusan mahasiswa dari berbagai ... 33
100% found this document useful 5 votes8K views17 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 5 votes8K views17 pagesBuku Panduan Pendidikan PasienJump to Page You are on page 1of 17 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA PPK 1. KEBIJAKAN PPK 2. SKTIM PROMOSI KESEHATAN 3. PEDOMAN PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN 4. PEDOMAN PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI 5. PEDOMAN PENGORGANISASIAN PENYULUHAN KESEHATAN 6. PROGRAM KERJA PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN 7. SPO PPK A. Edukasi proses penyakit dan pengobatannya B. Edukasi proses pengambilan informed consent C. Pemberian pendidikan pada pasien dan keluarga D. Pencatatan pendidikan pada pasien dan keluarga terintegrasi E. Pengkajian kebutuhan PPK F. Pengkajian Remampuan dan kemauan pasien dalam pemberian pendidikan G. Edukasi pada pasien dengan hambatan bahasa H. Merujuk pasien ke komunitas PENDIDIKAN PASIEN & KELUARGA PPK 1. KEBIJAKAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA 2. PEDOMAN PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI PROMOSI KESEHATAN 3. SPO PPK A. 12/YANMED/ADM EDUKASI FARMASI DI RAWAT JALAN B. 12/YANMED/ADM PENGKAJIAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA DI IGD C. 12/YANMED/ADM PENGKAJIAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA DI RAWAT JALAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG NOMOR ........ / ..... / ......../ TENTANG KEBIJAKAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA DI RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG DREKTUR RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG Menimbang a. Bahwa perlu adanya bantuan pendidikan kesehatan pasien dan keluarga agar mau dan mampu berperan serta aktif dalam usaha preventif, kuratif dan rehabilitatif di Rumah Sakit Airlangga Jombang; b. Bahwa untuk maksud tersebut butir a diatas perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit Airlangga Jombang.. Mengingat 1. 2. 3. 4. 5. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran; Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan; Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah; 6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/ 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; MEMUTUSKAN PROGRAM KERJA PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG Menetapkan PERTAMA Kebijakan Pendidikan Pasien dan Keluarga di RUMAH SAKIT AIRLANGGA Jombang sebagaimana tersebut dalam Lampiran peraturan ini; Bersamaan dengan berlakunya peraturan ini maka peraturan Direktur nomor / 114 / / 2014 tentang Kebijakan Pendidikan Pasien dan Keluarga Rumah Sakit Airlangga Jombang tidak berlaku lagi Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila ada ketidaksesuaian akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya KEDUA KETIGA DITETAPKAN DI PADA TANGGAL JOMBANG DIREKTUR RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG dr. Henny Hendaryono, Direktur Utama Rumah Sakit Airlangga KEBIJAKAN PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG I. Pengertian Umum 1. Pendidikan Pasien dan Keluarga adalah suatu tata cara penyuluhan, pembelajaran serta penjelasan dari petugas kesehatan kepada pasien dan keluarga tentang hal-hal yang perlu diketahui tentang kondisi kesehatannya sejak masuk RS, selama perawatan, sampai pulang. 2. Cara upaya pendidikan kesehatan dilaksanakan oleh petugas kesehatan meliputi Dokter Paramedis Perawat, Bidan, Perawat Gigi, Farmasi, Nutrisionist dan Fisioterapis disampaikan secara lisan, tulisan atau lesflet, elektronik dan visual yang tersedia, mudah dilaksanakan, mudah dimengerti serta II. III. terdokumentasi. Tujuan 1. Mendidik pasien dan keluarga sehingga mampu berpartisipasi dalam mengambil keputusan perawatan dan selama proses perawatan. 2. Memenuhi kebutuhan pengetahuan kesehatan setiap pasien. Kebijakan 1. Pelaksanaan pemdidikan pasien dan keluarga dilakukan sejak pasien masuk, selama proses perawatan maupun kebutuhan pengetahuan pasien setelah pulang untuk dirujuk 2. ke pelayanan kesehatan lain atau pulang kerumah. Pendidikan kesehatan merupakan hak bagi pasien dan keluarga, untuk mempunyai pengetahuan dan ketrampilan sehingga mampu berpartisipasi dalam proses perawatan 3. dan keputusan kesehatan. Penerima pendidikan kesehatan adalah pasien, keluarga pasien dan lain-lain termasuk pihak yang bertanggung jawab pada perawatan pasien dan penerjemah dengan wajib 4. menjaga kerahasiaan pasien. Sebelum dilakukan pendidikan pada pasien dan keluarga, maka perlu dilakukan assasement/pengkajian kebutuhan pendidikan oleh Dokter dan Perawat/Bidan sedangkan pengkajian kemampuan dan kemauan pasien dilakukan oleh Perawat/Bidan, dan hasil 5. assasment/pengkajian didokumentasikan dalam rekam medik. Bila dari hasil pengkajian kemampuan dan kemauan pasien didapatkan hambatan dalam 6. bahasa, maka perlu disediakan penerjemah sesuai kebutuhan. Pendidikan yang diberikan sesuai hasil assasment kebutuhan pendidikan pasien dan keluarga dengan materi pendidikan yang standart, paling sedikit pada topik-topik berikut penggunaan obat-obatan yang didapat pasien secara efektif dan aman termasuk potensi efek samping obat, penggunaan peralatan medis secara efektif dan aman, potensi interaksi antara obat yang diresepkan dengan obat lainyya, termasuk obat OTC dan atau 7. makanan, diet dan nutrisi, manajemen nyeri dan tehnik rehabilitasi. Ketika informed consent dipersyaratkan, pasien dan keluarga belajar tentang proses memberikan informed consent. Dokter bertanggung jawab terhadap pemberian edukasi 8. tentang pemberian inform consent. Materi pendidikan pasien dan keluarga yang disiapkandi RUMAH SAKIT AIRLANGGA Jombang adalah dua besar kasus rawat inap ditiap-tiap SMF, serta kasus yang 9. dilaksanakan Clinical Pathway. Pendidikan pasien dan keluarga bisa dilaksanakan di tempat ruang rawat inap, rawat jalan, IGD, rehabilitasi medik, pli gizi maupun farmasi Rumah Sakit Airlangga Jombang. 10. Metode pendidikan meliputi ausio visual, ceramah, konseling, alat peraga, demonstrasi, gambar/leaflet/poster/gambar balik. Bisa menggunakan salah satu metode atau lebih metode yang digunakan. 11. Edukator memastikan materi edukasi yang telah diberikan dipahami oleh pasien dan keluarga pasien melakukan verifikasi. 12. Pendokumentasian pelaksanaan pendidikan kesehatan pasien dan keluarga secara integrasi menjadi satu kesatuan dengan format rekam medik. 13. Edukasi pasien di IGD pada semua pasien dan didokumentasikan dalam rekam medik. 14. Edukasi pasien di rawat jalan dilakukan pada semua pasien dengan kasus baru dan didokumentasikan dalam rekam medik. 15. Dalam pelaksanaan pendidikan pasien dan keluarga, rumah sakit membentuk tim pendidikan pasien dan keluarga dalam naungan organisasi tim PKRS yang terdiri dari semua unsur profesi yang terkait. 16. Dalam pemberian pendidikan, tim bekerja secara kolaboratif. 17. Tim pendidikan pasien dan keluarga merupakan tim yang telah terlatih, yaitu telah mendapatkan pelatihan dan sosialisasi pendidikan kesehatan, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik. 18. Tim pendidikan pasien dan keluarga harus menyediakan waktu yang adekuat dalam memberikan pendidikan pada pasien dan keluarga. 19. Rumah sakit melalui tim pendidikan pasien dan keluarga mengidentifikasi dan menjalin kerjasama dengan sumber-sumber yang ada di komunitas yang mendukung promosi kesehatan berkelanjutan dan pendidikan untuk pencegahan penyakit. 20. Bila kondisi pasien mengindikasikan, pasien dirujuk ke sumber-sumber yang tersedia di komunitas untuk menjalin kontinuitas pelayanan. DIREKTUR RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG dr. Henny Hendaryono, Direktur Utama Rumah Sakit Airlangga SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG NOMOR ........ / ..... / .............. / TENTANG TIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG DIREKTUR RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG Menimbang a. Bahwa dalam kegiatan penyelenggaraan Pendidikan Pasien dan Keluarga dilakukan Usaha Pencegahan Penyakit; b. bahwa usaha pencegahan penyakit dapat terlaksanakan dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Airlangga Jombangmengenai pembentukan Tim Penyuluh Kesehatan Rumah Sakit c. Bahwa pembentukan Tim PKRS perlu ditindak lanjuti dengan penetapan Surat Keputusan Direktur RUMAH SAKIT AIRLANGGA Kab Jombang Mengingat 2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993tentang berlakunya standar pelayanan rumah sakit dan standar pelayanan medis di rumah sakit; 5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. MEMUTUSKAN TIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG Menetapkan PERTAMA Pembentukan Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit Airlangga Jombang sebagaimana struktur organisasi, susunan keanggotaan dan uraian tugas terlampir Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan selama satu tahun anggaran 2014 dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimanamestinya KEDUA DITETAPKAN DI PADA TANGGAL JOMBANG DIREKTUR RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG dr. Henny Hendaryono, Direktur Utama Rumah Sakit Airlangga Lampiran I Keputusan Direktur Rumah Sakit Airlangga Jombang Nomor STRUKTUR ORGANISASI PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG KDS die o rkt p eru i knea tm usaP rK iR sS o o i r n a t r e d n i d k a e Pelaksana pendidikan -Dokter DPJP -Dokter Pelaksana pendidikan - Semua d Pelaksana pendidikan - Fisioterapis Pelaksana pendidikan - Apoteker i Pelaksana pendidikan Pelaksana pendidikan - Tenaga gizi - Tim PPI DIREKTUR RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG Dr. Henny Hendaryono, Direktur Utama Rumah Sakit Airlangga Lampiran 2 Keputusan Direktur Rumah Sakit Airlangga Jombang Nomor Tanggal SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG NO JABATAN DALAM TIM NAMA 1 KETUA Fata Almadani 2 SEKRETARIS Nadia 3 KOORDINATOR PENDIDIKAN MEDIS Fata Almadani JABATAN INSTANSI Direktur Medis Front Office Direktur Medis KOORDINATAOR 4 PENDIDIKAN Agus Dwi Prasongko, Amd. Kep Perawat KEPERAWATAN KOORDINATOR 5 PENDIDIKAN FISIOTERAPI 6 KOORDINATOR PENDIDIKAN GIZI Dokter spesialis poli rehab medik Choiri khumaidah fikriyah, S. Gz Ahli Gizi Yuni dwi astutik, S. Farm., Apt Apoteker KOORDINATOR 7 PENDIDIKAN FARMASI 8 9 KOORDINATOR PENDIDIKAN PPI PELAKSANA PENDIDIKAN Tito Subastian, Amd. Kep IPCN Semua petugas kesehatan yang berhubungan dengan pasien DIREKTUR RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG dr. Henny Hendaryono, Direktur Utama Rumah Sakit Airlangga Lampiran 3 Keputusan Direktur Rumah Sakit Airlangga Jombang Nomor Tanggal TUGAS POKOK DAN FUNGSI TIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG A. KETUA 1. Mengkoordinasikan Tim PKRS agar selalu dalam keadaan siap untuk menyelenggarakan pelayanan 2. Merencanakan pengembangan program PKRS 3. Berkoordinasi dengan Unit terkait dalam penyelenggaraan PKRS 4. Memantau pelaksanaan kegiatan PKRS 5. Melakukan evaluasi kegiatan PKRS B. SEKRETARIS 1. Melakukan pencatatan kegiatan PKRS 2. Mengendalikan surat masuk dan keluar 3. Melakukan pengarsipan semua dokumen 4 Mcmbuat laporan kegiatan PKRS C. KOORDINATOR PENDIDIKAN MEDIS 1. Bersama-sama dengan ketua Tim PKRS menyusun rencana kegiatan untuk penyuluhan medis 2. Mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan medis dengan unit terkait 3. Memantau kegiatan penyuluhan medis Melakukan evaluasi terhadap kegiatan penyuluhan medis 4. Membuat laporan kegiatan penyuluhan medis yang telah dilaksanakan D. KOORDINATOR PENDIDIKAN KEPERAWATAN 1. Bersama-sama dengan ketua Tim PKRS menyusun rencana kegiatan untuk penyuluhan perawatan 2. Mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan perawatan dengan unit terkait 3. Memantau kegiatan penyuluhan perawatan 4. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan penyuluhan perawatan 5. Membuat laporan kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan E. KOORDINATOR PENDIDIKAN GIZI 1. Bersama-sama dengan ketua Tim PKRS menyusun rencana kegiatan untuk penyuluhan tentang gizi dan diit 2. Mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan gizi / diit dengan unit terkait 3. Memantau kegiatan penyuluhan gizi / diit 4. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan penyuluhan gizi / diit 5. Membuat laporan kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan F. KOORDINATOR PENDIDIKAN FARMASI 1. Bersama-sama dengan ketua Tim PKRS menyusun rencana kegiatan untuk penyuluhan tentang obat 2. Mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan tentang obat dengan unit terkait 3. Memantau kegiatan penyuluhan tentang chat 4. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan penyuluhan tentang chat 5. Membuat laporan kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan G. KOORDINATOR PENDIDIKAN FISIOTERAPI 1. Bersama-sama dengan ketua Tim PKRS menyusun rencana kegiatan untuk penyuluhan tentang fisioterapi 2. Mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan flsioterapi dengan unit terkait 3. Memantau kegiatan penyuluhan fisioterapi 4. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan penyuluhan flsioterapi 5. Membuat laporan kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan H. PELAKSANA PENDIDIKAN 1. Bersama-sama dengan koordinator mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan unit kerja masing masing 2. Melakukan verifikasi kepada audien terkait materi penyuluhan 3. Membuat laporan kegiatan PKRS 4. Menandatangani laporan kegiatan PKRS yang telah dibuat DIREKTUR RUMAH SAKIT AIRLANGGA JOMBANG dr. Henny Hendaryono, Direktur Utama Rumah Sakit Airlangga
buku panduan pendidikan pasien dan keluarga